Home » » Model Pembelajaran Inovatif #Bag 1

Model Pembelajaran Inovatif #Bag 1


Kadang siswa jenuh dengan model mengajar guru yang begitu-begitu saja. Banyak guru yang selalu menerapkan model ceramah ketika mengajar dikelas. Padahal banyak model pengajaran lainnya yang dapat diterapkan guru sehingga pada proses KBM tidak menyebabkan kejenuhan siswa. Berikut ini adalah 3 model pembelajaran inovatif yang telah mimbar guru rangkum dari berbagai sumber.

A.  Model Examples Non Examples
Model Example Non Example adalah model pembelajaran yang menggunakan media gambar dalam penyampaian materi, tujuannya yaitu untuk melatih siswa berfikir kritis dengan memecahkan permasalahan yang terkandung dalam contoh gambar yang disajikan.

Metode pembelajaran ini dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut dan menuangkannya ke dalam sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang terkandung dalam gambar.

Model pembelajaran ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Berikut kelebihan dan kekurangan pada Model Examples Non Examples
Kelebihan:
1. Siswa dilatih kritis dalam menganalisa gambar.
2. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
Kekurangan:
1. Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
2. Cukup memakan waktu lama.

Langkah-langkah dalam menerapkan Model Examples Non Examples:
  1. Guru mempersiapkan gambar-gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  2. Guru menempelkan gambar di papan tulis atau ditayangkan melalui OHP/In Focus.
  3. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok setiap kelompok terdiri dari 2-3 siswa.
  4. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan dan menganalisa gambar.
  5. Setiap kelompok berdiskusi dan mencatat hasil diskusi dari analisa gambar yang disajikan pada kertas.
  6. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
  7. Guru memberikan komentar pada hasil diskusi siswa, kemudian guru menjelaskan dan menyimpulkan materi sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
B.  Picture And Picture
Model pembelajaran Picture and Picture merupakan model yang cukup popular dikalangan guru Indonesia. Model pembelajaran ini termasuk model pembelajaran kooperatif.
Berikut ini kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Picture and Picture:
Kelebihan:
1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
2. Melatih berpikir logis dan sistematis.
3. Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek
4. Siswa dilibatkan daiam perencanaan dan pengelolaan kelas
Kekurangan:
1. Memakan banyak waktu
2. Banyak siswa yang pasif.
3. Kadang guru khawatir akan terjadi kekacauan dikelas.
4. Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain
5. Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai

Langkah-langkah penerapan Picture And Picture :
  1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
  2. Guru menyajikan materi sebagai pengantar.
  3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang berkaitan dengan materi
  4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
  5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
  6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
  7. Kesimpulan/rangkuman.
C. Numbered Heads Together 
Metode Number Heads Together (NHT) atau diperkenalkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1992. Metode NHT adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas. Seperti halnya model pembelajaran picture and Picture, model pembelajaran Numbered Heads Together juga termasuk model pembelajaran kooperatif.

Setiap model pembelajaranmemiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut kelebihan dan kekurangan model pembelajaran NHT yang dikutip Mimbar Guru dari berbagai sumber.
Kelebihan
1.Melatih siswa untuk dapat bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain,
2.melatih siswa untuk bisa menjadi tutor Sebaya, 
3.memupuk rasa kebersamaan,
4.membuat siswa menjadi terbiasa dengan perbedaan”
Kelemahan
1. Siswa yang sudah terbiasa dengan cara konvensional akan sedikit kewalahan,
2. Guru harus bisa memfasilitasi siswa,
3. tidak semua mendapat giliran”.
  
Langkah-langkah dalam menerapkan metode Number Heads Together:
  1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
  2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
  3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya.
  4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.
  5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
  6. Kesimpulan.
Itulah 3 model pembelajaran inovatif mudah-mudahan dapat menginspirasi dan memperkaya wawasan kita sebagai guru dan bisa menerapkannya di kelas.
Semoga bermanfaat.
Thanks for reading Model Pembelajaran Inovatif #Bag 1

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »